Petani Sawit Desa Singkohor Dapat Pembekalan Khusus dari Babinsa dan Penyuluh Pertanian

Babinsa Koramil 0109-06/Singkohor, Serka Muliono, bersama penyuluh pertanian setempat melakukan kegiatan pembinaan kepada para petani di Desa Singkohor

ACEH SINGKIL, Singkohor, 13 Juli 2025 — Dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola tanaman kelapa sawit secara efektif dan efisien, Babinsa Koramil 0109-06/Singkohor, Serka Muliono, bersama penyuluh pertanian setempat melakukan kegiatan pembinaan kepada para petani di Desa Singkohor, Kecamatan Singkohor, Kabupaten Aceh Singkil.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk sinergi antara aparat TNI dan instansi pertanian dalam memberdayakan masyarakat pedesaan, khususnya petani sawit, agar lebih memahami cara budidaya dan perawatan tanaman sawit yang benar. Kegiatan yang berlangsung di lahan perkebunan milik salah satu petani tersebut disambut antusias oleh para petani yang hadir.

Dalam kegiatan tersebut, Serka Muliono bersama penyuluh pertanian menyampaikan berbagai informasi penting terkait teknik pemupukan, penanganan hama dan penyakit tanaman, serta pemeliharaan rutin yang harus dilakukan guna meningkatkan produktivitas kelapa sawit. Selain itu, para petani juga diberi penjelasan tentang pentingnya menjaga kesuburan tanah dan pengelolaan kebun secara berkelanjutan.

Para petani tidak hanya menerima teori, tetapi juga terlibat langsung dalam praktek lapangan. Mereka diajak untuk mengamati langsung ciri-ciri tanaman sawit yang sehat dan yang terserang hama. Dengan pendekatan yang interaktif ini, diharapkan ilmu yang disampaikan dapat lebih mudah diserap dan diterapkan secara langsung.

Serka Muliono menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan ini merupakan bagian dari komitmen TNI dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Menurutnya, kesejahteraan masyarakat, terutama petani, dapat ditingkatkan jika mereka dibekali dengan wawasan dan keterampilan yang tepat dalam mengelola sektor pertanian.

Penyuluh pertanian yang terlibat juga menambahkan bahwa pendampingan secara rutin akan terus dilakukan agar petani tidak hanya bergantung pada metode lama, tetapi juga mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi pertanian terkini. Ditekankan pula pentingnya menjaga hubungan harmonis antarpetani agar tercipta komunitas tani yang solid dan saling mendukung.

Kegiatan ini berakhir dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang hangat antara petani, Babinsa, dan penyuluh pertanian. Beberapa petani bahkan menyampaikan keinginan untuk membentuk kelompok tani belajar yang dapat menjadi wadah untuk bertukar informasi dan pengalaman dalam hal budidaya kelapa sawit yang lebih baik.

Dengan meningkatnya kapasitas petani, diharapkan produktivitas perkebunan kelapa sawit di Desa Singkohor akan semakin meningkat, membawa dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan kesejahteraan bersama. (*Tribun Singkil)