Cegah Karhutla, Babinsa Serka D. Sitinjak Himbau Warga Desa Biskang Tak Buka Lahan dengan Membakar

Babinsa melaksanakan kegiatan komunikasi sosial (komsos) bersama warga di sebuah kedai kopi

ACEH SINGKIL - Dalam rangka menjaga komunikasi dan kebersamaan antara TNI dengan masyarakat, Babinsa Koramil 0109-07/Danau Paris, Serka D. Sitinjak, melaksanakan kegiatan komunikasi sosial (komsos) bersama warga di sebuah kedai kopi Desa Biskang, Kecamatan Danau Paris, Minggu (2/11/2025).

Kegiatan yang berlangsung sederhana namun penuh makna itu menjadi wadah bagi Babinsa dan warga untuk bertukar informasi seputar situasi wilayah, terutama terkait kesiapsiagaan menghadapi perubahan musim dari penghujan ke kemarau.

Serka Sitinjak menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), mengingat wilayah Kecamatan Danau Paris memiliki banyak lahan perkebunan dan semak belukar yang rawan terbakar saat cuaca panas berkepanjangan.

Ia menegaskan, karhutla bukan hanya merugikan lingkungan, tetapi juga mengancam kesehatan dan aktivitas ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, warga diimbau untuk tidak melakukan pembakaran saat membuka lahan pertanian baru. Langkah kecil seperti menjaga sisa api unggun, tidak membuang puntung rokok sembarangan, dan segera melapor jika melihat asap mencurigakan, menjadi kunci pencegahan.

Selain membahas soal karhutla, kegiatan komsos juga dimanfaatkan untuk mendengar aspirasi masyarakat tentang kondisi pertanian yang mulai terpengaruh oleh cuaca ekstrem. Warga berharap adanya dukungan dan koordinasi dari pihak terkait agar hasil panen tidak terganggu akibat kekeringan yang diprediksi melanda.

Kedekatan yang terjalin dalam kegiatan ini mencerminkan semangat “TNI bersama rakyat” yang terus dijaga oleh Koramil 0109-07/Danau Paris. Dengan suasana santai di kedai kopi, komunikasi terasa lebih cair dan terbuka.

Melalui kegiatan rutin seperti ini, diharapkan terjalin sinergi kuat antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga stabilitas wilayah serta kelestarian lingkungan di Aceh Singkil, khususnya menghadapi pergantian musim yang rentan menimbulkan berbagai potensi bencana alam. (*Tribun Singkil)